teguhsudarmono

Just another WordPress.com site

Etika Buruh Bangunan

buruh bangunan adalah seorang pekerja yang memiliki keahlian dan keterampilan khusus. dimana setiap orang belum tentu bisa melakukan pekerjaan tersebut. Ditengah hangar bingarnya kehidupan dikota besar seperti Jakarta yang diwarnai berbagai macam problemanya, masih sering kita menyaksikan beberapa orang berkumpul dipinggirian jalan dengan membawa alat bantu kerja seadanya seperti cangkul dan pengki (terbuat dari bambu untuk mengangkat tanah) menunggu order dari orang yang membutuhkan jasa mereka.

Mereka adalah buruh bangunan musiman yang sengaja datang ke Jakarta untuk mengadu nasib dengan cara menjadi buruh karena di desanya sedang musim paceklik (musim dimana tidak ada pekerjaan untuk menjadi buruh didesanya) dan musim panen masih lama sehingga untuk mengisi kekosongan waktu sementara keluarga harus tetap diberi nafkah akhirnya pilihan terakhir pergi kekota untuk mengadu nasib sebagai buruh bangunan.

Kehadiran sejumlah Gedung bertingkat dengan berbagai bentuk artistik dan megahnya disejumlah tempat ditengah Kota, merupakan hasil Karya dari Para Buruh Kasar Pekerja Bangunan, meskipun mereka memiliki pendidikan yang minim, namun hasil pekerjaan mereka sangat memuaskan.  Namun banyak Orang juga tak tahu jika Pekerjaan Para Buruh Bangunan ini, sangat mengandung resiko yang tinggi, termasuk mengancam keselamatan nya mereka. Inilah sisi Kehidupan dari beberapa Buruh Kasar Pekerja Bangunan Gedung bertingkat yang ada di Kota, mereka adalah buruh kasar yang didatangkan dari beberapa Kota di Pulau Jawa.

namun karena  hanya ingin mencari sesuap nasi, guna menyambung suatu Kehidupan terpaksa meskipun  harus berpisah dari Istri dan Anak,  tekad mencari nafkah itu harus dilakukan.

Seperti diungkapkan Pekerja Banggunan, mengungkapkan bekerja sebagai Buruh Bangunan bertingkat, merupakan hal biasa. Bahkan Sewaktu Bekerja di Ibukota Jakarta mereka dipercayakan Bekerja untuk gedung bartingkat. Menurut parah pekerja buruh bangunan, Bekerja sebagai Buruh Bangunan sudah merupakan mata pencaharian mereka dan apapun resikonya mereka sudah siap.

Seperti juga diungkapkan Buruh Pekerja Bangunan. Bekerja di Gedung bertingkat sudah merupakan hal biasa, tetapi harus mereka tekuni karena Pekerjaan ini untuk bisa menyambung Hidup, untuk bayar Anak Sekolah dan juga Kehidupan asap dapur mereka. Buruh Pekerja Bangunan terpaksa harus meninggalkan Keluarganya yang ada di pulau Jawa, untuk mengeluti suatu Kehidupan, meskipun upah yang mereka peroleh hanya cukup untuk makan dan Menyekolahkan Anak.

April 5, 2011 - Posted by | Etika Yang Terkait Dengan Penggunaan Teknologi

Belum ada komentar.

Tinggalkan komentar